Author: Kim-ly Mai

Dibantu terjemahkan: Sri Rachmawati
Banyak orang, terutama Casuals (calon murid Unisyn) bertanya kenapa perguruan ini meletakkan Pembangunan dan Pengembangan Relasi sebagai strategi penting dalam bisnis dan pembangunan ketiga pilar lainnya. Disini diberikan sedikit ulasannya.
Kita semua tahu perusahaan GoJek, Grab, Uber dan transportasi online lainnya. Perusahaan ini mendigitalkan moda transportasi tradisional kedalam sebuah aplikasi smartphone. Anda bisa memesan ojek dari HP; jelas tarifnya, jelas rider nya, jelas jaraknya, bahkan Anda bisa memberikan penilaian pada sipengendara.
Lalu mari kita simak, apa sebenarnya yang menjadi asset utama transportasi online ini? Sepeda motoratau mobilnya punya mitra. Pengendaranya juga bukan karyawan tapi mitra. Mereka tidak punya roda 2 atau 4 dan bengkel sama sekali. Lalu apa asset utama mereka?
Inilah yang kita tidak sadari: asset utama GoJek adalah pengguna GoJek itu sendiri atau user. itulah asset utama mereka. Users adalah Relasi.
Setelah jutaan orang menggunakan GoJek, perusahaan ini lalu berkembang melayani apapun yang dibutuhkan user. Lahirlah Go Food atau Grab Food untuk pesan antar makanan, Go Massage, Go Delivery, Go Clean untuk bersih-bersih rumah, dan masih banyak lagi. Mungkin akan hadir ratusan layanan pada suatu masa nanti, dari perusahaan ini.
Pada kebutuhan pembayaran pun, diciptakan GoPay. Hal ini akhirnya membuat perbankan ketar-ketir, karena GoPay bisa mendisrupsi perbankan sebagai terobosan fintech.
Intinya sederhana: di benak organisasi transportasi online, asset utama bisnis adalah user dan yang disebut belakangan inilah di perguruan Unisyn dinamakan Relations atau Relasi. Di Relasi inilah market dan disinilah uang berada. Konseptor Unisyn sangat faham dimana letak uang berasal dan berasa juga dari parameter lainnya misalnya usia, karakteristik, pola perilaku dsbnya. Dalam salah satu seminar yang dibawakan The Conceptor (A Simple Inspiration from a Simple Man) beliau ada mengatakan,”jika seseorang sudah memiliki relasi di atas 100 orang hingga lebih dari 1000 orang maka orang itu sudah memiliki pasar yang begitu detail datanya, bisa diarahkan ke Big Data, interface ke Blockchain dsb. Anda bisa lakukan apa saja termasuk berjualan apa saja kepada mereka. Itulah asset!”. The Chef (Unisyn Founder) bercerita pernah mencoba tawarkan latihan prospecting sesering mungkin ke suatu grup yang pada waktu itu bernama Cantrik (sebelum Infinity). Tapi disayangkan ditanggapi sepi oleh para anggotanya…
Ada baiknya disimak kisah Dina berikut ini. Esmeraldina (mantan Skipper Unisyn) sewaktu masih di Indonesia (sekarang di Denmark) pernah mengalami kecurian besar besaran di gudang penyimpanan barang barang inventars bisnis dokumentasi, catering hingga perlengkapan pernikahan. Dia sudah pernah diingatkan oleh Coachnya yang kebetulan adalah Unisyn Founder bahwa kita disarankan untuk selalu lakukan Backup Plans. Dina bukannya tidak mematuhi, cuma terlambat. Ketika sedang proses pemindahan barang dari guang utama ke 3 gudang lainnya terjadilah pencurian itu. Dina bercerita 70% dari aktivanya hilang dicuri besar besaran. Gadis manis ini harus memulai hampir dari nol. Namun tak disangka, dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun, isi gudang (perlengkapan dan peralatan modal kerja) kembali tegak berdiri lagi. Bukan karena kuatnya modal, tetapi karena dukungan dari Relasi Bisnis. Para Supplier mendorong mbak Dina untuk bangkit. Berlengkapan dan peralatan kembali di supplai. Pembayaran dipermudah, bisa dicicil. Semua tersedia dengan baik. Mengapa? Karena Esmeraldina memiliki asset utama yang tidak ikut dicuri : Relasi.

Sebuah perusahaan yang memiliki Relasi Bisnis yang setia, bisa sangat mudah untuk bangkit, walau harus kehilangan barang modal. Kenapa? Karena potensi cashflow ada pada market (baca:Relasi). Gudang boleh dikuras dicuri, tetapi selama Brand, Image dan Market nya Dina masih eksis, dukungan vendor dan customer adalah sebuah keniscayaan.
Berbeda jika yang “tercuri” adalah market. Pelanggan pergi. Market tidak lagi percaya pada Anda. Walau pabrik atau perusahaan Anda tegak kokoh, disitulah kehancuran sebenarnya. Percuma. Produk Anda apakah barang atau jasa > susah terjual. Dari sinilah terjawab kenapa Unisyn menempatkan Relasi sebagai Backbone

0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.