Mendahulukan Siswanya 2

Posted on
  • Thursday, March 15, 2012
  • by
  • Universal Synergy
  • in

  • Author: Lie aylen Kwok

      1. Joined: 1999
      2. Coach: HD Coach
      3. Financial Independent 2004
      4. Financial Freedom 2007
      5. Time Freedom 2009
      6. Economically Free 2011
    36a87-aylen32
    Masing masing siswa di perguruan mungkin memiliki kisah sendiri mengenai coachnya. Kemungkinan itu akan perlahan berubah menjadi suatu kepastian setelah siswa itu beranjak menjalani proses yang di Unisyn disebut Self Transform.Apalagi jika siswa tersebut pada akhirnya menrhasil mencapai FF, EF hingga terakhir top of the top – Oneness Unification.
    Bagi saya dan besar kemungkinan para murid perempuan, male coach bisa sebagai guru tapi juga ‘pagar makan tanaman’ sebagaimana itu pernah terjadi pada rekan Shoba sebelum akhirnya dipindah ke Guru Ji, kapok, masih pinjam istilah dia. Akan tetapi, kini dalam membicarakan orang yang sama, Sang Guru Ji (kebetulan saya dan Shoba punya guru yang sama) peran beliau bagi saya sering melebihi peran seorang coach.
    Sewaktu saya ditest jogging 10 km dan hari sudah menjelang tengah hari di jogging track Senayan, saya haus sekali. Saya minta izin untuk minum. Tetapi coach menjawab dengan tegas : “Boleh, kita beli minum nanti, tapi tidak sekarang
    Tahukah anda, Coach melakukan itu karena Coach tidak ingin muridnya menjadi manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi? Bahkan waktu saya sakit pilek, Coach yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah sering saya ingatkan! Kamu, Len, jangan minum air dingin!”. Saya tahu sebetulnya saat itu Coach benar-benar mengkhawatirkan keadaan saya.
    Di awal saya buka bisnis jual La mien dan mengharuskan saya pergi ke pasar beli bahan di pagi buta sekitar jam 3, saya minta izin coach dan awalnya Coach bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!” meski setelah saya beri pengertian dengan penuh keyakinan bahwa di Hong Kong ini lebih aman dari pada Jakarta akhrnya ia membolehkan. Tahukah anda, bahwa Coach melakukan itu untuk menjaga saya?
    Karena bagi Coach, saya dan siswa siswanya dianggap sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga… Sebab saya sempat perhatikan saat itu Coach memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Coach sangat ingin mengikuti keinginan saya, tetapi lagi-lagi dia HARUS menjaga saya…
    Setelah lulus SMA, Coach sedikit memaksa saya agar saya kuliah. Saya tahu paksaan yang dilakukan Coach itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depan saya nanti…
    Waktu saya ada tugas dari kampus untuk studi di Sheraton Dameisha Resort, sekitar 2 jam perjalanan dari Hong Kong dan ini tidak saja mengharuskan saya menginap disana tetapi juga membuat saya tidak ketemu coach absen selama 6 bulan. Waktu ketemu untuk latihan di Jakarta sebelum berangkat studi itu, Coach tetap tersenyum dan mendukung meski saya tahu berat baginya melepas saya harus pergi kuliah dikota lain… Coach terpaksa harus melepas saya pergi.. Saat pisah di airport Sukarno Hatta, saya peluk dia dan saya rasakan badan Coach terasa kaku memeluk saya. Coach tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruh saya untuk berhati-hati. . Saya tahu Coach dalam hatinya menangis dan maunya memeluk saya erat-erat. Apa yang saya lihat Coach hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya dan menepuk pundak saya berkata “Jaga dirimu baik-baik, Aylen”.
    Image result for Sheraton Dameisha Resort hong kong picture
    Coach melakukan itu semua agar saya KUAT, kuat untuk pergi dan menjadi BERHASIL.
    Disaat bisnis saya sepi terancam bangkrut, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Coach. Coach pasti berusaha keras mencari jalan agar siswanya bisa lancar usaha bisnisnya sama dengan bisnis murid muridnya yang lain. Tahukah anda bahwa pada saat itu Coach merasa gagal membuat muridnya tersenyum?
    Saatnya saya diwisuda memperoleh Bachelor Degree,  Coach tersenyum dengan bangga dan puas melihat “siswinya yang tidak manja berhasil telah menjadi seseorang”
    Saya masih ingat pertama kalinya saya harus mematahkan besi ½ R. Saya takut sekali. Bukan takut besinya tidak patah, tapi takut tangan saya yang patah.
    Saya bilang : “Jangan dulu, lain kali saja”. Coach menatap saya tajam dan dia selalu meyakin saya “KAMU BISA”. Tidak hanya dalam pematahan itu melainkan dalam segala hal… dia tahu siswanya PASTI BISA.
    side by side iron breaking
    Aylen – Attacked Side by Side, iron bars
    Dan akhirnya…
    Pada saat saya direcognized memperoleh keadaan Financial Freedom dan dirayakan di Board Room Shangri-la Hotel, Jakarta, Coach setelah menyerahkan Silver Card yang telah ditanda tangani di belakangnya sengaja menjauh dan melihat saya dari kejauhan. Saya lihat Coach pun tersenyum bahagia… Lalu saya perhatikan  di hari yang bahagia itu Coach pergi ke luar sebentar, saya kejar dia dan saya temukan sedang berdiri menghadap tembok sambil menutup kedua matanya dengan telapak tangannya. Menangis? Sepertinya begitu dan dia pikir tidak ada orang melihatnya.  Coach sangat berbahagia. Kemudian saya dengar dia berdoa. Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Coach berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik…
    Image result for Board Room Shangri-la Hotel jakarta
    Saya biarkan dan perlahan lahan kembali masuk ke dalam, tapi saya tak kuasa ikut menangis.
    Coach… adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat… Bahkan ketika dia tidak kuat, ia tetap memutuskan untuk tidak menangis…
    Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakan muridnya…
    Buat anda semua para siswa khususnya bagi siswa wanita, apakah anda menyadari apa yang dilakukan coach tersebut? Mungkin jawabannya tidak.. Karena itulah sosok seorang coach yang kemuliaannya sulit untuk dilihat karena tertutupi oleh ketegasan nya. 
    Berbahagialah kita selama masih ada Coach yang bersedia melatih kita. Jangan selalu berprasangka buruk..
    Seorang Coach di Unisyn bekerja pamrih tanpa dibayar. Mereka cukup senang dengan mendengar kita berucap terima kasih di setiap kali pelatihan usai. Jika demikian kita, sebagai seorang siswa doakanlah ia agar selalu memperoleh kebahagiaan…
    Percayalah bahwa saat ini coach sedang sangat merindukan kita apa lagi kita yang jauh darinya…
    Saya tahu coach saya jarang sekali buka email, termasuk email dari milis. Mungkin jika saya bertanya  :
    Sudahkah anda menelpon/SMS Coach anda hari ini?  Jika belum, ayo..!!! mari kita telpon minimal kita texting tanya kabarnya dan buatlah ia tersenyum. Karena inilah waktunya jangan mengulur waktu bisa saja ini kesempatan terakhir  kita untuk membuatnya tersenyum…

    0 comments:

    Post a Comment

    Note: Only a member of this blog may post a comment.