Givers Never Lack

Posted on
  • Tuesday, February 19, 2013
  • by
  • Universal Synergy
  • in






  • Susi43
    Susiana Rusanti
    Berbagi dan terutama MEMBERI adalah penting di perguruan ini. Di kami, tidak ada istilah « take and give », yang ada adalah « Give and Take » ; harus mau memberi, memberi dan memberi kemudiannyapun barulah menerima KALAULAH diberi. Jika tidak diberi, jangan berharap sama sekali.
    Kita pernah tahu lagu anak anak yang salah satu baitnya :
    hanya memberi, tak harap kembali
    bagai sang surya menerangi dunia
    Para siswa perguruan Unisyn sangat tidak disarankan untuk ‘meminta’, apalagi sampai ‘mengemis’. Kami adalah komunitas TANGAN DI ATAS. Dari itu tidak ada biaya apapun yang dipungut dari pelatihan. Para coaches tidak dibayar (di dunia ini). Mereka baru dibayarnya nanti (di akhirat). Konseptor perguruan kami (HD Coach) mengutip pepatah dari Nigeria : Givers never LACK.
    Dengan membagi pengetahuan, saling pengertian dan kasih sayang akan menginspirasi orang lain untuk sukses. Memberi bukanlah selalu berarti ‘memberi uang’. Jika tak ada uang, masih bisa dilakukan bentuk pemberian lainnya, berupa Waktu, Tenaga atau Pikiran. Sudah menjadi bagian dari komunitas ini agar senantiasa menyisihkan hal hal tersebut untuk bantu orang lain;  mengamalkan sikap TAK ADA imbal balik. Memberi tanpa berharap akan diberi!
    Para Key People di komunitas ini memahami bahwa pencapaian kesuksesan hanya jika telah membantu banyak orang menuju kesuksesan dan ini sama sekali bukanlah pendekatan bisnis, lebih dari itu, ini adalah suatu way of life.
    Sesuatu yang sudah kita mengerti. Kita harus mau mengulurkan tangan dan memberi dengan rela, ikhlas, sepenuh hati kepada sesama makhluk Tuhan, kapanpun dibutuhkan, di seluruh dunia. Pribahasa Rusia:  Бери́сь дру́жно, не бу́дет гру́зно (Baca: Beris’ druzhno, ne budet gruzno; Artinya: Many hands make light work)
    Ketika bencana melanda baru baru ini di Indonesia, mereka yang sudah mencapai EF (Economically Free) dalam hitungan detik berubah peran menjadi relawan. Kami berusaha menciptakan perubahan dengan memberikan bantuan kepada anak anak beserta keluarganya. Memberikan kebutuhn dasar yang sangat mereka perlukan.
    Kami tidak pernah bisa bangga dengan apa yang telah dilakukan karena kami sadari masih banyak orang orang yang bisa melakukan jauh lebih hebat dari yang kami lakukan, terhadap ratusan juta manusia. Kami malu untuk mensejajarkan diri dengan mereka. Namun perkenankanlah kami mengungkapkan motto, yang mana hanya inilah sesuatu yang bisa kami banggakan, motto yang kami ambil dari suatu perguruan bela diri dimana falsafahnya banyak berpengaruh pada kami:
    Sumbangsih Kami Tak Seberapa Namun Keikhlasan Kami Nyata

    0 comments:

    Post a Comment

    Note: Only a member of this blog may post a comment.